Penyebab pencemaran tanah karena adanya sampah-sampah yang tidak dapat diuraikan, seperti
plastik, kaleng, dan kaca. Akibat pencemaran tanah kesuburan tanah menurun dan pertumbuhan
tanaman terganggu.
Upaya mengatasi pencemaran tanah, antara lain :
1. Melakukan daur ulang
sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganime.
2. Memisahkan sampah
plastic dengan non plastik. Sampah non plastik ditimbun dijadikan humus.
3. Jangan membuang sampah
di sembarang tempat.
Selain pengaruh pencemaran lingkungan, kerusakan hutan
juga mempengaruhi kualitas lingkungan hidup.
Beberapa penyebab terjadinya kerusakan hutan, yaitu:
1. Berladang yang
berpindah–pindah.
2. Penebangan kayu secara
liar.
Akibat kerusakan hutan :
1. Kondisi kesuburan tanah
menurun.
2. Air tanah berkurang.
3. Peningkatan suhu tubuh.
4. Flora dan fauna
terancam.
Upaya mengatasi kerusakan hutan:
1. Masyarakat harus
sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan.
2. Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan penebangan liar.
3. Melakukan tindakan yang
memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup
4. Menetapkan
peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan.
5. Mengadakan pengawasan,
pengendalian, dan pengelolaan hutan.
6. Mengeluarakan
undang–undang tentang lingkungan hidup. Misalnya Undang-undang No.4 tahun 1982
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan hidup.
Dampak Pencemaran Tanah bagi Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan
tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan
populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida
merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada
seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena
terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan
ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat
beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing,
letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di
atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan
kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap
ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan
kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini
dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan
antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat
memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi
akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan
tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut
rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang
lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada
burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian
anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme
tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini
dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak
mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki
waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan
terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar